Sunday, August 17, 2014

Totto-chan Gadis Cilik di Jendela Review

Judul: Totto-chan Gadis Cilik di Jendela
Pengarang: Tetsuko Kuroyanagi
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp46.000
Tahun Terbit: Agustus 2010, cetakan ketujuh
Jumlah halaman: 272 hal.
Rating: 4.5/5



●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Back Novel Synopsis

Ibu Guru menganggap Totto-chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah,

Mama pun mendaftarkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikan sekali, kan?

Di Tomoe Gakuen, para murid boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa kerasan.

Walaupun belum menyadarinya, Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

My Review

Mama Totto-chan dipanggil wali kelasnya. Wali kelas mengeluh kepada Mama Totto-chan karena Totto menganggu disepanjang pelajaran di kelas. Totto membuka tutup mejanya sepanjang pelajaran, lalu dia berdiri di jendela sambil berteriak kepada burung walet, dan memanggil pemusik jalanan ke sekolah. Karena hal ini tidak adil untuk anak yang lain, Mama Totto-chan akhirnya rela mengeluarkan anaknya dari sekolah tersebut.

Totto-chan akhirnya datang ke sekolah yang bernama Tomoe Gakuen. Sekolah itu tidak berbentuk gedung tetapi sekolah itu terbuat dari gerbong kereta api. Totto-chan senang sekali. Tetapi Totto-chan belum diterima disekolah itu, Totto-chan dan mamanya menghadap dahulu ke kepala sekolah Tomoe Gakuen. Kepala sekolahnya menyuruh mama Totto-chan keluar sebentar dan menyuruh Totto-chan untuk menceritakan pengalamannya. 

Totto-chan senang sekali karena ia bisa bebas menceritakan segala aesuatu yang ada dipikirannya mulai dari mengapa rok nya selalu robek, anjingnya, dan masih banyak lagi sampai Totto-chan kehabisan cerita dan kepala sekolah mendengarkan dengan seksama tanpa merasa bosan dan terlihat tertarik. Totto-chan suka sekali kepada kepala sekolah ini. Mereka lalu datang ke aula sekolah. Disana murid-murid sedang makan siang. Anak-anak harus membawa bekal dari laut dan juga dari pegunungan. Jika ada anak yang tidak membawa salah satu dari pegunungan atau laut, istri kepala sekolah akan memberikan masakan untuk melengkapi bekal mereka. Totto-chan diterima, dan dia akan bersekolah di Tomoe Gakuen besok.

Di sekolah ini mereka bebas untuk melakukan pelajaran yang mereka sukai dahulu, untuk mengetahui minat dan bakat anak masing-masing, lalu mereka dapat berpindah tempat duduk sesuai suasana hati mereka, dan mereka pun dapat jalan-jalan diluar sekolah. Walaupun mereka keluar sekolah, mereka diajarkan biologi dan sejarah secara tidak langsung, mereka pergi ke kuil dan guru mereka menceritakan tentang kuil itu, lalu ibu guru juga mengajarkan tanaman-tanaman kepada murid-muridnya. Disekolah ini, Totto-chan memiliki sahabat yang kakinya terkena polio, lalu Totto-chan mengajaknya untuk naik ke atas pohon. Dengan usaha yang keras, Totto-chan dapat menaikkan temannya ke atas pohon dengan kepercayaan satu sama lain dan dengan tekad yang kuat  temannya bisa naik ke atas pohon yang merupakan pengalaman langka baginya karena keterbatasannya. Ia senang sekali.

Buku ini menceritakan keseharian Totto-chan dikeluarga dan teman-teman sekolahnya di Tomoe Gakuen. Secara tidak langsung kisah-kisah yang diceritakan mengandung makna yang berarti bagi anak-anak seperti mencintai tubuh mereka, persahabatan tanpa membeda-bedakan, tanggung jawab, pelajaran dari pengalaman, dan masih banyak lagi.

Dihalaman awal, buku ini ditulis untuk mengenang sang kepala sekolah Tomoe Gakuen, Sosaku Kobayashi. Buku novel Totto-chan ini terdiri dari banyak kisah pendek tentang topik yang berbeda-beda. Diawal, diceritakan tentang Totto-chan, mulai dari Totto-chan dikeluarkan dari sekolah, lalu keluarga Totto-chan yang terdiri dari mama, papanya yang seorang concert master disebuah orkestra, dan anjingnya,  juga arti dari nama Totto-chan yang sebenarnya nama aslinya adalah sang penulis buku ini.

Buku ini cocok untuk dibaca anak-anak karena bahasanya dibuat sesuai dengan bahasa anak-anak yang sangat mudah dimengerti. Tetapi semua umur dapat membaca buku ini karena disetiap kisahnya ada pesan kehidupan yang tersirat didalamnya. Beberapa halaman pun dihiasi oleh illustrasi hitam putih yang lucu.













                                      Ilustrasi dari Chihiro Iwasaki yang klasik menghiasi buku ini

Aku ingin sekali bersekolah di Tomoe Gakuen yang sangat mengerti keadaan murid-muridnya, dan mereka bisa hidup bebas didalam kehidupannya dengan baik. Diawal, aku kira buku ini sudah ada di zaman modern, ternyata buku ini dikarang oleh Tetsuko Kuroyanagi yang sudah berumur 81 tahun! Tetsuko lahir ditahun 1933, berarti ia menceritakan masa kecilnya disekitar tahun 1940. Aku salut sekali karena disaat perang dunia ke-II berlangsung, Jepang dapat memberikan pendidikan yang baik untuk rakyatnya serta Sosaku Kobayashi yang sangat mengerti anak-anak.

Tetsuko Kuroyanagi adalah seorang artis, pembuat acara talk show pertama di Jepang, dan sekarang ia bekerja di UNICEF dan Totto Foundation untuk membuat charity untuk anak-anak.

Regards,
♥Antonia Glory


No comments:

Post a Comment