Sunday, August 31, 2014

Review Komik Golongan Darah: Simple Thinking about Blood Type 2


●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●


Judul: Simple Thinking about Blood Type 2 
Genre: komik, pengembangan diri
Kategori: non fiksi, webtoon
Pengarang: Park Dong Sun
Ukuran: 14 x 20 cm
Tebal: 308 halaman
Penerbit: Haru
Harga: 63.000
Terbit: Juli 2014
Bisa didapat di: Gramedia, Gunung Agung, online: owlbookstore.co.id
Rating:4.5/5




●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
My Review

Buku komik ini menceritakan kehidupan kita sejak taman kanak-kanak, sekolah, kantor, sampai kehidupan pribadi. Contohnya dihalaman pertama, menceritakan anak kembar di Jepang yang bergolongan darah A dan B yang baru pertama kali masuk taman kanak-kanak.


Walaupun mereka kembar, tetapi apa yang terjadi saat mereka masuk kesekolah untuk pertama kali? Reaksi mereka sangat berbeda! Golongan darah A akan menangis, tetapi golongan darah B akan sibuk bermain kesana kemari.  Di bab ini juga akan diceritakan bagaimana mereka menggambar, bermain rumah-rumahan, rencana pergi wisata, pertengkaran, dan cara belajar masing-masing golongan darah.

Di bab ke-2 diceritakan tentang kehidupan disekolah, mulai dari cara berpakaian, sampai cerita hantu sekolah yang kebanyakan di tiap sekolah pasti punya cerita hantu tersendiri hehehehe....

Di cuplikan komik berikut ini ada yang membuatku tertegun dan berpikir. Aku memiliki teman baik bergolongan darah AB dan aku sendiri bergolongan darah O. Untuk aku yang bergolongan darah O, aku cenderung bersemangat dalam segala hal dan AB kebalikannya.




 2 sahabat O dan AB pertama masuk sekolah. AB sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya, lalu saat mereka pergi minum-minum, temannya heboh sendiri, ia sangat khawatir kalau nanti mereka tidak bisa jalan dengan baik. Saat belajar bersama golongan darah O, AB tidak bisa konsentrasi karena seleranya berbeda. Di saat karaoke bersama golongan darah AB ingin cepat pulang karena sangat lelah.

Aku jadi ingin tahu isi hati temanku itu. Seperti ditulis di komik, golongan darah AB adalah "Poker Face" yaitu apa yang dikatakan berbeda dengan isi hati. Mungkin dia sebenarnya sangat lelah didalam hatinya, tapi dia masih 'kuat' untuk bermain bersama denganku.

Satu lagi cuplikan dari komik yang bikin aku terkesan. Aku sangat menyukai golongan darah B yang kreatif, bebas, dan bijak.


Masing-masing diberi 4 apel, dua kualitas baik dan kualitas buruk. Pertama, golongan darah B memakan yang berkualitas baik dahulu.



Golongan darah O memulai dengan kualitas buruk dahulu,  pada hari keempat dia sama sekali tidak makan apel dengan kualitas yang baik, karena apel berkualitas baik sudah membusuk.


Sebaliknya, golongan darah B makan apel yang baik tiap hari. Keren kannn...

Menurutku 95% isi komik golongan darah ini  sangat nyata dengan kehidupan sehari-hari. Aku jadi mengenal isi hati dan pikiran mereka.

Alasanku ingin memiliki boneka Simple Thinking about Blood Type 2 karena bonekanya ada tulisan golongan darah yang kita punya, keren kalau punya, apalagi spesial dari Korea ^^. Boneka ini seperti limited edition ;)





Sekian review dariku, terima kasih!

Regards,
♥Antonia Glory

Sunday, August 17, 2014

Totto-chan Gadis Cilik di Jendela Review

Judul: Totto-chan Gadis Cilik di Jendela
Pengarang: Tetsuko Kuroyanagi
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp46.000
Tahun Terbit: Agustus 2010, cetakan ketujuh
Jumlah halaman: 272 hal.
Rating: 4.5/5



●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Back Novel Synopsis

Ibu Guru menganggap Totto-chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah,

Mama pun mendaftarkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikan sekali, kan?

Di Tomoe Gakuen, para murid boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa kerasan.

Walaupun belum menyadarinya, Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

My Review

Mama Totto-chan dipanggil wali kelasnya. Wali kelas mengeluh kepada Mama Totto-chan karena Totto menganggu disepanjang pelajaran di kelas. Totto membuka tutup mejanya sepanjang pelajaran, lalu dia berdiri di jendela sambil berteriak kepada burung walet, dan memanggil pemusik jalanan ke sekolah. Karena hal ini tidak adil untuk anak yang lain, Mama Totto-chan akhirnya rela mengeluarkan anaknya dari sekolah tersebut.

Totto-chan akhirnya datang ke sekolah yang bernama Tomoe Gakuen. Sekolah itu tidak berbentuk gedung tetapi sekolah itu terbuat dari gerbong kereta api. Totto-chan senang sekali. Tetapi Totto-chan belum diterima disekolah itu, Totto-chan dan mamanya menghadap dahulu ke kepala sekolah Tomoe Gakuen. Kepala sekolahnya menyuruh mama Totto-chan keluar sebentar dan menyuruh Totto-chan untuk menceritakan pengalamannya. 

Totto-chan senang sekali karena ia bisa bebas menceritakan segala aesuatu yang ada dipikirannya mulai dari mengapa rok nya selalu robek, anjingnya, dan masih banyak lagi sampai Totto-chan kehabisan cerita dan kepala sekolah mendengarkan dengan seksama tanpa merasa bosan dan terlihat tertarik. Totto-chan suka sekali kepada kepala sekolah ini. Mereka lalu datang ke aula sekolah. Disana murid-murid sedang makan siang. Anak-anak harus membawa bekal dari laut dan juga dari pegunungan. Jika ada anak yang tidak membawa salah satu dari pegunungan atau laut, istri kepala sekolah akan memberikan masakan untuk melengkapi bekal mereka. Totto-chan diterima, dan dia akan bersekolah di Tomoe Gakuen besok.

Di sekolah ini mereka bebas untuk melakukan pelajaran yang mereka sukai dahulu, untuk mengetahui minat dan bakat anak masing-masing, lalu mereka dapat berpindah tempat duduk sesuai suasana hati mereka, dan mereka pun dapat jalan-jalan diluar sekolah. Walaupun mereka keluar sekolah, mereka diajarkan biologi dan sejarah secara tidak langsung, mereka pergi ke kuil dan guru mereka menceritakan tentang kuil itu, lalu ibu guru juga mengajarkan tanaman-tanaman kepada murid-muridnya. Disekolah ini, Totto-chan memiliki sahabat yang kakinya terkena polio, lalu Totto-chan mengajaknya untuk naik ke atas pohon. Dengan usaha yang keras, Totto-chan dapat menaikkan temannya ke atas pohon dengan kepercayaan satu sama lain dan dengan tekad yang kuat  temannya bisa naik ke atas pohon yang merupakan pengalaman langka baginya karena keterbatasannya. Ia senang sekali.

Buku ini menceritakan keseharian Totto-chan dikeluarga dan teman-teman sekolahnya di Tomoe Gakuen. Secara tidak langsung kisah-kisah yang diceritakan mengandung makna yang berarti bagi anak-anak seperti mencintai tubuh mereka, persahabatan tanpa membeda-bedakan, tanggung jawab, pelajaran dari pengalaman, dan masih banyak lagi.

Dihalaman awal, buku ini ditulis untuk mengenang sang kepala sekolah Tomoe Gakuen, Sosaku Kobayashi. Buku novel Totto-chan ini terdiri dari banyak kisah pendek tentang topik yang berbeda-beda. Diawal, diceritakan tentang Totto-chan, mulai dari Totto-chan dikeluarkan dari sekolah, lalu keluarga Totto-chan yang terdiri dari mama, papanya yang seorang concert master disebuah orkestra, dan anjingnya,  juga arti dari nama Totto-chan yang sebenarnya nama aslinya adalah sang penulis buku ini.

Buku ini cocok untuk dibaca anak-anak karena bahasanya dibuat sesuai dengan bahasa anak-anak yang sangat mudah dimengerti. Tetapi semua umur dapat membaca buku ini karena disetiap kisahnya ada pesan kehidupan yang tersirat didalamnya. Beberapa halaman pun dihiasi oleh illustrasi hitam putih yang lucu.













                                      Ilustrasi dari Chihiro Iwasaki yang klasik menghiasi buku ini

Aku ingin sekali bersekolah di Tomoe Gakuen yang sangat mengerti keadaan murid-muridnya, dan mereka bisa hidup bebas didalam kehidupannya dengan baik. Diawal, aku kira buku ini sudah ada di zaman modern, ternyata buku ini dikarang oleh Tetsuko Kuroyanagi yang sudah berumur 81 tahun! Tetsuko lahir ditahun 1933, berarti ia menceritakan masa kecilnya disekitar tahun 1940. Aku salut sekali karena disaat perang dunia ke-II berlangsung, Jepang dapat memberikan pendidikan yang baik untuk rakyatnya serta Sosaku Kobayashi yang sangat mengerti anak-anak.

Tetsuko Kuroyanagi adalah seorang artis, pembuat acara talk show pertama di Jepang, dan sekarang ia bekerja di UNICEF dan Totto Foundation untuk membuat charity untuk anak-anak.

Regards,
♥Antonia Glory


Thursday, August 14, 2014

The Hobbit Review

Judul: The Hobbit
Pengarang: J.R.R. Tolkien
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp42.000
Tahun terbit: Agustus 2013, cetakan kesembilan
Jumlah halaman: 352 hal.
Rating: 5/5




●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Back Novel Synopsis

Inilah kisah tentang seorang Baggins yang pergi bertualang, dan mendapat dirinya melakukan dan mengucapkan hal-hal yang tak disangka-sangka

Bilbo Baggins adalah hobbit yang suka hidup nyaman, tidak ambisius, jarang berpergian jauh selain ke gudang makanan di lubang hobbit-nya di Bag End. Tetapi hidup nyamannya terganggu ketika Gandalf si Penyihir, dan 13 kurcaci mendatanginya suatu hari, untuk mengajaknya menempuh perjalanan "pergi dan kembali". Mereka berencana mengambil harta Smaug, naga raksasa yang sangat berbahaya...

Kisah ini merupakan pendahuluan dari kisah The Lord of the Rings, The Hobbit telah terjual jutaan copy sejak diterbitkan pada tahun 1937, dan menjadi salah satu buku berpengaruh dan paling dicintai di abad kedua puluh.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
My Review

Bilbo Baggins adalah seorang hobbit yang terhormat di wilayahnya. Ia tinggal di liangnya yang nyaman dan pintunya berbentuk lingkaran. Pada suatu hari disaat Bilbo ingin menghisap pipa kayunya ada seorang penyihir bernama Gandalf yang sangat terkenal oleh cerita-cerita menakjubkan tentang petualangannya melewati rumah Bilbo. Bilbo mengucapkan selamat pagi kepada Gandalf, dan Gandalf mengajaknya untuk mengikuti petualangan. Namun bangsa hobbit tidak menyukai petualangan, karena menurut mereka petualangan itu merepotkan dan menyusahkan, lebih baik mereka tinggal di dalam liang mereka yang nyaman. Bilbo menolak tawaran Gandalf dan mengundangnya besok untuk minum teh.

Keesokan harinya, Bilbo mempersiapkan segala sesuatu seperti kue dan bir untuk tamunya. Akhirnya pintu diketuk dan yang datang bukan Gandalf melainkan 2 orang kurcaci. Kurcaci itu masuk ke dalam dan makan kudapan yang disiapkan oleh Bilbo. Bilbo merasa heran, lalu pintu diketuk lagi hingga ada 13 kurcaci didalam rumahnya,dan terakhir Gandalf akhirnya datang juga. Tujuan mereka kesini adalah untuk mencari seorang "pencuri" dalam perjalanan mereka ke Gunung Sunyi tempat harta para kurcaci yang dicuri oleh naga yang bernama Smaug. Thorin, pemimpin para kurcaci berjanji untuk memberikan seperempat belas harta didalam Gunung Sunyi untuk Bilbo jika Bilbo ikut. Sebenarnya Bilbo malas sekali, namun para kurcaci itu akhirnya menginap di rumah Bilbo dan berangkat keesokan harinya.

Bilbo ikut dalam perjalanan ini bersama para kurcaci dan Gandalf. Mereka bertemu banyak sekali mahluk seperti peri sahabat mereka yang baik, para goblin yang jahat, Warg kumpulan serigala, peri hutan, juga manusia. Dalam perjalanan itu banyak sekali hambatan yang mereka lalui seperti ditawan di gua goblin dan terjebak di hutan yang banyak sekali serigala yang buas, Gandalf penyihir yang sakti dapat mengatasi masalah-masalah seperti ini, namun akhirnya Gandalf harus pergi karena ada pertemuan dengan penyihir lain. Gandalf mempercayakan Bilbo membawa para kurcaci ke Gunung Sunyi untuk merebut harta mereka dari naga Smaug. Ya, mereka mendapatkan harta mereka, tetapi masalah bermunculan kembali karena semua mahluk berperang untuk merebut harta para kurcaci. Selengkapnya, baca sendiri ya... 



Novel ini seperti membaca cerita dongeng yang sangat seru! Cara penulisannya benar-benar seperti dongeng yang dengan sangat mudah dimengerti dan sangat mengalur. Bisa terbayang seru dan menegangkan petualangan mereka dan pemandangan-pemandangan alam yang ada dalam petualangan ini. Buku ini juga dihiasi oleh ilustrasi seperti liang Bilbo, pemandangan alam yang sedang mereka lalui dan juga diawal dan diakhir halaman ada peta perjalanan Bilbo dan para kurcaci.

Buku ini kupinjam dari perpustakaan sekolah. Untuk meminjam buku ini membutuhkan waktu yang lama, aku ingin meminjam disekitar bulan Mei, dan baru bisa dipinjam bulan Agustus karena buku ini masih baru, sepaket bersama 3 novel Lord of the Rings lainnya, dan aku adalah peminjam pertama! Bukunya masih sangat mulus, hehehe :D

Bagian yang kusuka dari novel ini adalah disaat Bilbo terpisah dari kurcaci lainnya didalam gua goblin. Disana Bilbo bertemu mahluk air bernama Gollum dan mereka bermain teka-teki dengannya agar Bilbo diberi petunjuk jalan keluar oleh mahluk itu. Teka-tekinya benar-benar aneh, tetapi setelah dipikir-pikir, jawabannya memang benar!

Pokoknya buku ini benar-benar seru, mulai dari bab pertama yang lucu dan menyenangkan, sampai petualangan yang seru, hingga bab akhir disaat mereka saling berperang dengan mahluk lain, dan ada saat yang sedih juga diakhir peperangan itu. Novelnya menurutku lebih seru daripada filmnya :)

Novel ini membuatku ingin lanjut ke novel Lord of the Rings yang berjumlah 3 jilid buku, walaupun novelnya lebih tebal dan font nya  lebih kecil dari The Hobbit. Pokoknya novel ini ga ngebosenin, layak mendapatkan bintang 5! 

Regards,
♥Antonia Glory

Saturday, August 9, 2014

Simple Thinking about Blood Type Review

Judul: Simple Thinking about Blood Type
Pengarang: Park Dong Sun
Penerbit: Haru
Harga: Rp49.300 (owlbookstore.co.id)
Tahun terbit: Maret 2014, Cetakan ketiga
Jumlah Halaman: 258 hal.
Rating: 4.5/5



●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Back Book Synopsis

Tahu nggak sih kalau orang bergolongan darah A itu orang-orang yang halus, tapi kaku dan taat pada peraturan? Atau tahukah kamu kalau golongan darah B itu orang-orang yang kreatif dan bebas?

Apa jadinya kalau mereka disatukan? Jangan-jangan, bisa terjadi pertengkaran!

Ternyata, selain perbedaan jenis kelamin, tempat tinggal, dan kondisi ekonomi, golongan darah juga bisa menentukan perbedaan sifat kita, lho.

Meski sifat seseorang tidak bisa hanya dilihat dari golongan darahnya, semoga komik Simple Thinking about Blood Type ini bisa menghibur, sekaligus sedikit membantu kamu untuk memahami orang lain, ya!

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

My Review

Dari tiap golongan darah, mereka memiliki sifat-sifat yang berbeda. Untuk golongan darah A, mereka orangnya halus dan taat pada peraturan. Golongan darah B adalah orang yang bebas dan memiliki imajinasi yang tinggi. Golongan darah O mereka adalah orang-orang yang memiliki semangat yang tinggi, dan terakhir golongan darah AB, mereka orangnya "unik", berbeda jauh kepribadiannya dibandingkan dengan golongan darah yang lain.

Komik ini digambar dengan lucu dan berwarna-warni. Gambar tokohnya yang polos membuat aku terkesan, karena ekspresi dan kepribadian masing-masing tokoh bisa dicerminkan oleh tokoh-tokoh yang memakai topeng putih yang bertuliskan golongan darah mereka masing-masing.

Nah, berikut ini adalah salah satu cuplikan dari komik Simple Thinking about Blood Type yang menceritakan bagaimana masing-masing golongan darah sedang bergosip.


    










Di awal, golongan darah A dengan mudah menemukan kekurangan orang lain dan mulai membicarakannya pada teman golongan darah yang lain. Tiba-tiba golongan darah O disaat yang lain mendengarkan bisa heboh sendiri (sering terjadi padaku XD) lalu diakhir seakan-akan golongan AB yang paling bijak dan menyelesaikan perbincangan.

Nah, dicuplikan yang kedua ini menceritakan tentang posisi yang disukai oleh golongan darah. Menurutku ini benar, karena aku golongan O, aku suka berada di posisi yang dimana saja yang penting ada teman dan enak, hehehehe....


Pokoknya dibuku ini ada saja cerita-cerita yang terjadi pada diri kita sehari-hari, selain menghibur kita jadi mengerti sifat yang dimiliki diri kita sendiri dan orang lain. Bukunya yang ukurannya kecil juga mudah dibawa kemana-mana :)


Regards,
♥Antonia Glory







The Chronicles of Audy: 21 Review

Judul: The Chronicles of Audy: 21
Pengarang: Orizuka
Penerbit: Haru
Harga: Rp48.450 (owlbookstore.co.id)
Tahun terbit: Juli 2014
Jumlah halaman: 303 hal.
Rating: 5/5



●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Back Novel Synopsis

Hai. Namaku Audy. Umurku masih 22 tahun. Hidupku tadinya biasa-biasa saja sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R

Aku sempat berhenti, tapi mereka berhasil membujukku untuk kembali setelah memberiku titel baru: "bagian dari keluarga".

Di saat aku merasa semakin akrab dengan mereka, pada suatu siang salah seorang dari mereka mengungkapkan perasaanya kepadaku.

Aku tidak tahu harus bagaimana!

Lalu, seolah itu belum cukup mengagetkan, terjadi sesuatu yang tidak pernah terpikirkan siapa pun.

Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang semakin ribet.

Kronik dari seorang Audy.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

My Review

Kehidupan Audy di rumah 4R setelah diberi titel baru "bagian dari keluarga" dimulai lagi seperti biasa. Di kotak surat mereka yang bertuliskan 4R sekarang bertambah dengan tulisan 1A menggunakan kapur yang karena kehujanan jadi mulai pudar. Namun titel "bagian dari keluarga" itu malah jadi gosip ibu-ibu di PAUD Ceria tempat Rafael bersekolah. Ditambah sikap dan omongan Rafael yang tidak sopan didepan ibu-ibu tersebut. Rafael dan Audy jadi bahan perbincangan ibu-ibu di sekolah.

Disaat Rafael disuruh gurunya untuk nyanyi ke depan, ia malah menyanyikan lagu Call Me Maybe yang membuat teman-teman dan guru Rafael terbengong-bengong. Oleh karena itu Audy mengajak kakak-kakak Rafael yang lainnya untuk memperhatikan Rafael dan mengajarkan lagu anak-anak kepada Rafael. 

Di hari berikutnya, Audy mulai dekat dengan salah satu bersaudara dari mereka dan tiba-tiba ia menyatakan perasaanya, disamping itu juga, ada keajaiban dalam rumah itu yang membuat kehidupan keluarga 4R dan Audy pun berubah. Siapakah yang menyatakan perasaanya kepada Audy dan apakah Audy menerimanya? Baca sendiri ya bukunya.... ^^

Review ku sangat singkat untuk buku ini karena jika diceritakan semua malah terjawab isi dari novel ini. Kenapa judulnya 21 ya? Padahal saat di jalan cerita sama sekali tidak ada kaitannya dengan angka 21. Tetapi diakhir cerita aku mengerti arti dari 21 itu yang ternyata sangat mengharukan. Di novel The Chronicles of Audy di buku yang kedua ini konfliknya lebih banyak daripada yang dibuku pertama, unsur komedinya pun lebih sedikit, tapi isinya seru dan berakhir dengan sedih dan terharu :') 

Ya, karena kedatangan seseorang, Audy jadi tidak bisa menjalankan kehidupan bersama 4R seperti dulu lagi. Audy juga jadi serba salah karena kenyataan yang terjadi, di hal lain bagus untuk keluarga 4R dan untuk dirinya malah membuatnya sedih. Audy sudah sangat dekat dengan keluarga ini dan sangat dekat dengan Rafael untuk mengajarkannya sopan santun dan Audy mengetahui rahasia Romeo yang tidak diketahui saudara-saudaranya yang lain. Tapi Audy kuat untuk menjalankan hidupnya yang "baru" lagi. Aku harap The Chronicles of Audy ada bukunya yang ketiga. Buku ini mengisahkan kekeluargaan yang sangat erat dan aku suka sekali dengan buku ini. Desainnya yang sekarang bertemakan warna biru dan pinggiran buku yang berwarna biru juga memberi nilai plus untuk buku ini

Nah ini dia buku The Chronicles of Audy: 21 yang kupunya :) Aku dapat pembatas buku Romeo. Aku sih pengennya dapet Audy lagi atau ga Rafael...





Nah, sekian review hari ini ^^

Regards,
♥ Antonia Glory